Jakarta, 30 September 2017 – Sebagai upaya antisipasi dampak meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) tengah mempersiapkan berbagai skenario mitigasi infrastruktur dan layanan telekomunikasi di lokasi-lokasi sekitar Gunung Agung dengan asumsi dampak bencana dengan radius 12km, 25km, 50km, hingga 100km. Disamping juga berupaya melakukan pengamanan alat-alat produksi serta tentunya menyiapkan sumber daya manusia maupun bantuan tanggap darurat untuk warga.

Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin menyampaikan, hingga saat ini kondisi layanan TelkomGroup secara umum berfungsi normal, baik telepon, internet, maupun selular. Selain itu, infrastruktur telekomunikasi pun dalam kondisi baik. “Kondisi infrastruktur pada radius 12 kilometer dari puncak Gunung Agung dalam kondisi normal dan berjalan baik,” ujar Zulhelfi. Dijelaskannya, pada radius 12 kilometer tersebut terdapat 4 STO, masing-masing STO Bangli, Amlapura, Candidasa dan Kintamani serta 36 sites Base Transceiver Station (BTS). Selain itu, terdapat 4 Optical Line Termination (OLT), yakni di Tulamben, Sidemen, Bukit Tengah dan Bukit Penulisan.
 
“Untuk menjamin tetap terselenggaranya layanan, pemantauan dan pengamanan infrastruktur telekomunikasi adalah prioritas utama kami. Hal ini sebagai langkah guna menjaga layanan utama agar tetap berfungsi normal, khususnya untuk kebutuuhan komunikasi dan koordinasi penanggulangan bencana,” lanjut Zulhelfi.
 
Selain menjaga infrastruktur-infrastruktur tersebut, TelkomGroup juga menyiapkan mobile BTS  Telkomsel, Access Point Wifi.id, Indihome Fiber dan juga telepon kabel di lokasi posko untuk mendukung penanggulangan bencana. 
Saat ini terdapat 10 titik layanan Mobile GraPARI (MOGI) dan booth pelayanan Telkomsel (TO) serta  Motor Recharge (MORE) yang siap siaga menyediakan layanan telepon gratis bagi pengungsi serta memberikan layanan isi pulsa dan layanan selular lainnya. Kesepuluh titik layanan tersebut terdapat di Posko Ulakan, Posko Banjar Jelantik Klungkung, Posko Banjar Sengguan Klungkung, Lapangan Sutasoma, Poso Nyuhtebel, Posko Pasar Manggis, Posko Pesedahan, Posko GOR Swecha Pura, Posko Nyuhtebel Singaraja, dan Posko Tabanan.
 
Telkom juga telah membentuk ‘Posko Siaga TelkomGroup Bencana Erupsi Gunung Agung’ di lokasi kantor Telkom Klungkung untuk menjaga layanan telekomunikasi baik itu fixed broadband maupun seluler, sehingga masyarakat dapat melakukan komunikasi dengan cepat, mudah, dan nyaman," jelas Zulhelfi. 
 
Sebagai wujud BUMN Hadir Untuk Negeri, Telkom juga mendirikan Posko Siaga yang siap memberikan sarana dan prasarana telekomunikasi di tiga lokasi, yakni Pos Komando di Karangasem, Poko Tanggap Darurat di GOR Swecapura, dan Pos Pantau Gunung Agung di Rendang, Karangasem. Seluruh pos tersebut telah dipasang jaringan internet menggunakan Telkomsel, Indihome Fiber, maupun Astinet sebagai fasilitas untuk memudahkan komunikasi. Telkom mengupayakan jaringan telekomunikasi terus beroperasi normal di lokasi-lokasi pengungsian. 
“Untuk masyarakat yang memerlukan, kami telah menyediakan fasilitas telepon gratis di lokasi-lokasi pengungsian, seperti di GOR Swecapura,” pungkas Zulhelfi.
 
Sementara itu, dalam menyalurkan bantuan Telkom bersinergi dengan BUMN melalui posko BUMN Hadir untuk Negeri Tanggap Darurat Gunung Agung dibawah koordinasi posko utama PT. ITDC Nusa Dua. Sinergi dalam penyaluran bantuan ini dimaksudkan agar bantuan tepat sasaran, tepat jenis dan tepat lokasi serta tidak tumpang tindih dengan bantuan lainnya. Posko BUMN Hadir untuk Negeri ini dibagi ke dalam 3 wilayah yakni Posko Karangasem yang dikoordinir oleh BRI dimana Telkom tergabung di dalam wilayah ini; posko Klungkung yang dikoordinir oleh Pertamina; dan Posko Buleleng yang dikoordinir oleh ITDC.
 
Bantuan yang didistribusikan diantaranya berupa makanan siap saji, alas tidur, selimut, dua tandon air bersih, susu bubuk bayi, masker dan air minum kemasan. Bantuan lainnya seperti tenaga medis dan obat-obatan juga disiapkan sesuai kebutuhan dan situasi Gunung Agung. Melalui berbagai bantuan dan langkah antisipasi ini, diharapkan upaya  mitigasi bencana akan berjalan dengan baik dan mampu meminimalisir dampak bencana.