Jakarta, 25 Januari 2016 – Sebagai kelanjutan dari penggelaran kabel bawah laut Southeast Asia – Middle East – Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) di Pantai Puak Dumai bulan November 2015, Telkom sebagai salah satu anggota konsorsium SEA-ME-WE5 bersama dengan NEC melakukan pendaratan kabel bawah laut SEA-ME-WE 5 di Medan, Sumatera Utara pada 25 Januari 2016.

Terhubungnya Medan dengan Dumai melalui sistem kabel laut SEA-ME-WE-5, merupakan inisiatif dari Telkom Group untuk meningkatkan kehandalan sistem komunikasi domestik melalui sistem komunikasi kabel laut internasional dengan teknologi terbaru dan biaya yang lebih efisien.

Telkom Group kini sudah memiliki infrastruktur kabel laut global yang menghubungkan benua Eropa, Asia, dan Amerika melalui konsorsium sistem kabel laut Batam Singapore Cable System (BSCS), Dumai Malaka Cable System (DMCS), Asia America Gateway (AAG), Singapore Japan Cable System (SJC), Southeast Asia-United States (SEA-US), Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS), dan Indonesia Global Gateway (IGG) yang akan segera dibangun. Kabel bawah laut SEA-ME-WE 5 sendiri direncanakan akan siap beroperasi pada bulan November 2016.

”Komitmen Telkom Group dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi global ini dilakukan dalam rangka pemenuhan tujuan sebagai King of Digital di wilayah regional”, ujar Syarif Syarial Ahmad, Presiden Direktur Telin.

Sistem kabel bawah laut SEA-ME-WE 5 membentang dari Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Eropa dengan panjang kabel sekitar 20.000 km yang menghubungkan 15 negara yakni Indonesia, Singapore, Malaysia, Myanmar, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan, UAE, Oman, Qatar, Djibouti, Saudi Arabia, Mesir, Turki, Italia, dan Perancis. Sistem kabel bawah laut ini memiliki kapasitas sebesar 24 tera bit perdetik menggunakan teknologi 100G.

Mega Proyek Kabel Laut SEA-ME-WE 5 dibangun oleh konsorsium yang beranggotakan 19 operator telekomunikasi kelas dunia yaitu BSCCL (Bangladesh), CMI, CTG, China Unicom (Republik Rakyat China), Djibouti Telecom (Djibouti), du (UAE), Ooredoo (Qatar), Orange (France), MPT (Myanmar), Telin, Telkom, STC (Saudi Arabia), Singtel (Singtel), SLT (Sri Lanka), Telecom Italia Sparkle (Italy), TM (Malaysia), TTI (Turkey), TWA (Pakistan), dan Telecom Egypt.