Guna mendukung perkembangan industri migas dalam hadapi tantangan dan peluang kompleks di era disrupsi teknologi yang industri 4.0, TelkomGroup kembali berpartisipasi dalam Forum Fasilitas Produksi Migas (FFPM) 2019 yang diselenggarakan oleh SKK Migas dan IAFMI (9-11 Juli 2019). 

 

 

Dalam FFPM 2019 yang bertajuk “Innovation and Transformation of Oil and Gas Production Facility Towards Industry 4.0” ini, TelkomGroup yang diwakili oleh Telkom DES, Telkom Infra, dan telkomsigma, menghadirkan beragam solusi digitalisasi berbasis teknologi 4.0, yang meliputi Data Center, Cloud, IoT, Big Data, AI, hingga network infrastruktur yang dipersiapkan sebagai platform teknologi handal yang mampu dimanfaatkan industri migas untuk tingkatkan produktifitas dan efisiensi kinerja seiring perkembangan market yang kian kompetitif. 
 
Dalam partisipasinya di gelaran FFPM 2019, TelkomGroup mengadirkan booth kolaborasi dengan salah satu partner solusi cloud telkomsigma di segmen migas, PT. Imeco Inter Sarana, serta turut menerima kunjungan Kepala SKK Migas, Dwi Sutjipto, pada hari pertama acara untuk meninjau solusi ICT TelkomGroup. Turut hadir mendampingi tur jajaran VIP, CEO Telkomsigma, Sihmirmo Adi, GM Segmen Energy Resource Services DES Telkom, Saleh Abdurrahman, beserta segenap senior leader TelkomGroup.
 
Selain berpartisipasi dalam booth, TelkomGroup yang diwakili oleh Deputy Research and Big Data Telkom DDS, Komang Budi Aryasya menjadi salah satu narasumber bersama Schlumberger di forum diskusi panel yang bertajuk “Indonesia Energy Cloud”, untuk melakukan sharing knowledge terkait trend, requirement, dan juga tantangan bagi industri di segmen energy & resources untuk mengoptimalkan bisnisnya melalui solusi berbasis cloud.
 
Melalui segenap kontribusinya dalam FFPM 2019, TelkomGroup ingin mempertegas kesiapannya dari segi teknologi industri berbasis 4.0 secara total guna mendukung industri migas Indonesia yang harus sustain sekaligus beradaptasi secara dinamis melalui implementasi teknologi agar terus berkembang di tengah ketatnya persaingan yang bersifat borderless.