Tangis Air Mata Fatmawati Saat Jahit Merah Putih

Jumat, 14 Agustus 2020

Share
Share
Share

(Foto: Hendra Wiradi/ Uzone.id)

 

Fatmawati tidak sengaja mendengar teriakan bahwa bendera Indonesia belum ada saat Soekarno bersama tokoh lainnya sedang berkumpul menyiapkan peralatan untuk pembacaan naskah teks proklamasi.

 Tanpa pikir panjang, segera Fatmawati mencoba untuk menjahit bendera Sang Saka Merah Putih. Walau hanya ‘Merah dan Putih’ tentu saja bukan perkara mudah bagi Fatmwati yang saat itu sedang hamil besar.

 Dipanggilnya Chaerul Basri untuk bertemu dengan Pemimpin Barisan Propaganda Jepang Gerakan Tiga A, Shimizu. Dia meminta Shimizu menyiapkan dua kain besar berwarna merah dan putih.

 Bukan sembarang kain yang dibawa oleh Shimizu, melainkan kain katun Jepang. Kain ini terkenal awet dan tahan lama. Sejumlah negara juga menggunakan bahan ini untuk benderanya.

Diorama Ibu Fatmawati sedang menjahit Bendera Merah Putih yang dipamerkan di Gedung Arsip Nasional, Jalan Ampera.
(Foto: Hendra Wiradi/ Uzone.id)

 Dengan menggunakan alat jahit tangan, bendera Merah Putih berukuran 2x3 meter itu dijahit oleh Fatmawati di ruang makan.

 Dalam Buku berjudul Berkibarlah Benderaku (2003), yang ditulis oleh Bondan Winarno, diketahui Fatmawati sambil menitikan air mata ketika menjahit bendera ini.

 Bukan tanpa alasan, sebab saat itu Fatmawati tengah menanti kelahiran Guntur Soekarnoputra, yang memang sudah bulannya untuk melahirkan.

 Di buku tersebut, Fatmawati menjahit menggunakan mesin jahit Singer yang hanya bisa digerakan menggunakan tangan saja. Karena mesin jahit menggunakan kaki, tidak diperkenankan mengingat usia kehamilan Fatmawati.

 Fatmawati baru menyelesaikan jahitan bendera Merah Putih itu dalam waktu dua hari. Bendera Merah Putih berukuran 2 x 3 meter itu akan dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.

Berita Lainnya

Peristiwa Penting Sebelum Proklamasi Indonesia

Beberapa Peristiwa Penting pun terjadi sebelum Hari Proklamasi tiba.

Sejarah Gapura untuk 17 Agustusan

Dalam merayakan 17 Agustus, rakyat Indonesia punya beragam kesenian, baik itu panggung musik macam perlombaan mulai tarik tambang, balap kerupuk hingga panjat pinang

Sekolah Kedokteran Khusus Pribumi Jadi Museum Kebangkitan Nasional

Museum Kebangkinan Nasional di Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh Nomor 26, Senen, Jakarta Pusat, sempat ditutup demi mencegah penyebaran virus corona baru (Covid-19)

Fakta Sejarah Bendera Merah Putih Pertama RI

Sejarah bendera Indonesia menarik untuk didalami, apalagi nama bendera kita punya beberapa julukan seperti Merah Putih, Sang Dwi Warna, dan Sang Saka Merah Putih

Kisah Dibalik Panjat Pinang, Permainan yang Ramai Saat Hari Kemerdekaan

Bulan Agustus ini, pedagang pohon pinang akan menuai banyak untung. Panjang pinang menjadi salah satu permainan di hari Kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus

Rumah Keturunan Tionghoa Jadi Tempat Menyusun Teks Proklamasi

Rumah Djiauw Kie Siong jadi tempat singgah para pemuda saat ‘menculik’ Soekarno dan Hatta karena dekat dengan markas Peta, yang saat ini sudah dijadikan Monumen Kebulatan Tekad.

Video Lomba