Peristiwa Penting Sebelum Proklamasi Indonesia

Jumat, 14 Agustus 2020

Share
Share
Share

Upacara pengibaran bendera merah putih merupakan salah satu cara kita merayakan hari Kemerdekaan, mengenang para pahlawan yang telah berjuang.
(Foto: Hendra Wiradi/ Uzone.id)

 

Jepang semakin terpukul mundur dalam Perang Asia Timur Raya. Keinginan kuat untuk Kemerdekaan Republik Indonesia terus bergulir selepas dibubarkannya Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPPUPKI).

 

Beberapa Peristiwa Penting pun terjadi sebelum Hari Proklamasi tiba.

 

Diberi Kemerdekaan 7 September 1945

 

Saat Jepang semakin kritis karena Kota Hiroshima luluh lantak karena bom Atom oleh Amerika Serikat. Komando Tentara Jepang wilayah Selatan mengadakan rapat besar.

 

Dalam rapat tersebut disepakati bahwa Indonesia akan diberi kemerdekaan pada tanggal 7 September 1945. Jendral Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 7 Agustus 1945.

 

Seorang yang memerankan patung hidup di komplek wisata Kota Tua sedang berdiri di samping meriam yang menjadi salah satu senjata perang zaman dahulu.
(Foto: Hendra Wiradi/ Uzone.id)

Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat pergi ke Dalat, Saigon, untuk pelatikan sekaligus penegasan bahwa Pemerintah Jepang menyerahkan Kemerdekaan kepada Bangsa Indonesia.

 

Ingin Cepat Merdeka

 

Sesampainya di Jakarta, ketiga tokoh ini mendengar Jepang terpojok karena Bom Atom juga dijatuhkan di Nagasaki. Dengan demikian jepang benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa.

 

Dilansir dari Situs Seketariat Negara, akhirnya pada 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada pihak Sekutu.

 

Para tokoh yang mengikuti perkembangan Perang Dunia II memiliki ide untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu keputusan Jepang. Namun terjadi perbedaan antara golongan tua dan golonngan muda.

 

Golongan muda mendesak agar Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaan. Sementara golongan tua lebih menghindari pertumpahan darah, mengingat pasukan Jepang masih banyak di Indonesia. Sehingga menunggu keputusan Jepang.

 

Diculik ke Rengasdengklok

 

Golongan Muda yang terjadi antara Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, menculik dan membawa Soekarno serta Hatta ke Rengasdengklok.

 

Tujuan utama dari penculikan ini jelas, agar Soekarno dan Hatta mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia saat itu juga. Namun, mereka sempat menolaknya.

 

Setelah perundingan yang alot, Soekarno dan para tokoh lainnya sepakat untuk memilih tanggal 17 Agustus 1945 sebagai proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Bagi Soekarno angka 17 adalah angka yang suci. Saat itu Agustus merupakan bulan suci Ramadhan. Selain itu 17 Agustus 1945 bertepatan dengan hari Jumat yang dipercaya sebagai hari suci dan berbahagia.

 

Menyusun Naskah Proklamasi

 

Sekembalinya dari Rengasdengklok, rombongan Soekarno dan Hatta tiba di Jakarta pukul 23.00 WIB pada 16 Agustus 1945 tepatnya di rumah Laksamana Muda Maeda Tadashi.

 

Jenderal Jepang ini yang memberikan jaminan akan keselamatan para tokoh ini agar bisa menproklamiskan diri.

 

DI rumah tersebutlah, Soekarno, Hatta dan dibantu Sayuti Melik mengetik naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

 

Sekitar pukul 05.00 WIB mereka keluar dari rumah Laksamana Maeda. Mereka telah sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.

 

Setelah orang berkumpul, akhirnya Soekarno didamping Hatta membacakan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia atas nama Bangsa Indonesia.

Berita Lainnya

Sejarah Gapura untuk 17 Agustusan

Dalam merayakan 17 Agustus, rakyat Indonesia punya beragam kesenian, baik itu panggung musik macam perlombaan mulai tarik tambang, balap kerupuk hingga panjat pinang

Sekolah Kedokteran Khusus Pribumi Jadi Museum Kebangkitan Nasional

Museum Kebangkinan Nasional di Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh Nomor 26, Senen, Jakarta Pusat, sempat ditutup demi mencegah penyebaran virus corona baru (Covid-19)

Fakta Sejarah Bendera Merah Putih Pertama RI

Sejarah bendera Indonesia menarik untuk didalami, apalagi nama bendera kita punya beberapa julukan seperti Merah Putih, Sang Dwi Warna, dan Sang Saka Merah Putih

Kisah Dibalik Panjat Pinang, Permainan yang Ramai Saat Hari Kemerdekaan

Bulan Agustus ini, pedagang pohon pinang akan menuai banyak untung. Panjang pinang menjadi salah satu permainan di hari Kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus

Tangis Air Mata Fatmawati Saat Jahit Merah Putih

Fatmawati tidak sengaja mendengar teriakan bahwa bendera Indonesia belum ada saat Soekarno bersama tokoh lainnya sedang berkumpul menyiapkan peralatan untuk pembacaan naskah teks proklamasi

Rumah Keturunan Tionghoa Jadi Tempat Menyusun Teks Proklamasi

Rumah Djiauw Kie Siong jadi tempat singgah para pemuda saat ‘menculik’ Soekarno dan Hatta karena dekat dengan markas Peta, yang saat ini sudah dijadikan Monumen Kebulatan Tekad.

Video Lomba